Peningkatan Keterampilan Makidung Berbasis Media Voice Mail bagi Remaja Desa Adat Tumingal
Abstract
Pengabdian kepada masyarakat di Desa Adat Tumingal, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, bertujuan untuk melestarikan tradisi makidung melalui pendekatan inovatif berbasis teknologi voice mail. Tradisi makidung, yang menggabungkan elemen spiritual, moral, dan edukatif, menghadapi tantangan keberlanjutan akibat minimnya minat generasi muda terhadap kesenian tradisional. Program ini melibatkan remaja Desa Adat Tumingal sebagai sasaran utama untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam makidung melalui metode pembelajaran tatap muka (luring) dan daring. Pembelajaran luring dilaksanakan setiap pekan dengan materi teknik vokal, intonasi, dan pemaknaan teks kidung, sedangkan pembelajaran daring memanfaatkan voice mail pada aplikasi WhatsApp untuk evaluasi mandiri. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan keterampilan peserta dalam menyanyikan kidung secara bertahap, didukung oleh umpan balik yang konstruktif dari pembina. Peserta juga menunjukkan antusiasme tinggi dalam memahami dan melestarikan tradisi ini. Penggunaan media voice mail terbukti efektif sebagai sarana pembelajaran yang adaptif dan relevan dengan generasi muda, memadukan tradisi lokal dengan teknologi modern. Program ini diharapkan dapat menjadi model pelestarian budaya yang tidak hanya meningkatkan keterampilan remaja, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan leluhur mereka.
Downloads
References
[2] I Ketut Muada; I Wayan Sugama; I Made Indra Sanjaya, “Pendapingan Para Lansia dalam Pelestarian Sekar Madhya Kekidungan Penetralisir Aura-aura Negatif sebagai Tradisi Leluhur di Desa Tumbakbayuh, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Propinsi Bali (Perspektif,Bentuk, Fungsi Kidung Bhuta Yadnya),” J. PKM. Widya Mahadi, vol. 4, no. 2, pp. 71–79, 2024, doi: DOI: 10.59672/widyamahadi.v4i2.3802.
[3] A. A. S. Kusniarti, “Mengenal Panca Gita, Lima Macam Bebunyian dalam Ritual Keagamaan Menurut Hindu Bali,” 2021. https://bali.tribunnews.com/2021/07/16/mengenal-panca-gita-lima-macam-bebunyian-dalam-ritual-keagamaan-menurut-hindu-bali
[4] D. M. S. I. W. S. Laksmi, “Kidung:: Integral and Structured Parts in the Implementation of Balinese Hindu Religious Ceremonies,” Malaysian J. Music, vol. 12, no. 2, pp. 18–34, 2023.
[5] Ni Made Arisanthi Utami; Putu Sandra Devindriati Kusuma, “Upaya Pelestarian Pasantian Melalui Paiketan Sekaa Santiarda Nareswari Di Desa Pakraman Beraban,” PENSI J. Ilm. Pendidik. Seni, vol. 1, no. 1, 2021, [Online]. Available: https://jurnal2.isi-dps.ac.id/index.php/pensi/article/view/849/301
[6] I. B. Ardana, Kearifan Lokal dalam Tradisi Makidung Bali. Denpasar: Pustaka Bali, 2020.
[7] I K.Widiantara; I K. Suartama, “Pemanfaatan Teknologi untuk Pelestarian Tradisi,” J. Teknol. Pendidik., vol. 9, no. 1, pp. 1–12, 2022.
[8] I. W. Suamba, Nilai-Nilai Budaya Lokal Sebagai Identitas Bangsa. Denpasar: Bali Media, 2019.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.