Eksplorasi Budaya dan Sejarah: Studi Tentang Objek Wisata di Kuil Gangoji

Penulis

  • Muhammad Yusuf Universitas Harapan Medan

DOI:

https://doi.org/10.35447/vernacular.v2i2.745

Kata Kunci:

Gangoji Temple, Development, Religion and Faith

Abstrak

Asukadera, juga dikenal sebagai Kuil Gangoji, adalah kuil tertua di Jepang. Ini terdiri dari pagoda bertingkat lima (), aula utama (kondō) dengan koridor beratap (kairo), aula pertemuan (kōdō), dan beberapa bangunan pendukung lainnya. Selain itu, gerbang (mon) yang berfungsi sebagai pintu masuk ke kompleks Asukadera. Karena membangun sebuah kuil berskala besar membutuhkan banyak tenaga kerja, kuil ini dibangun dengan mendatangkan pekerja dari Paekche dan melakukan proses pembangunan yang cukup lama. Sebelum mereka memulai pembangunan, mereka harus mempersiapkan bahan-bahan untuk konstruksi, seperti kayu, batu, tanah liat, dan sebagainya. Pagoda pertama yang mereka bangun adalah pagoda, yang diikuti oleh kondō dan bangunan lainnya. Setiap bangunan di Asukadera melakukan tugas tertentu. Kondō, yang juga digunakan untuk menyimpan lukisan atau patung Buddha, juga digunakan untuk menyimpan benda-benda yang disucikan. Peninggalan Buddha disimpan di dalam pagoda. Aula pertemuan (kōdō) adalah tempat pertemuan dan pembelajaran. Secara umum, tujuan penulisan ini adalah untuk mempelajari sejarah dan konteks pembentukan Asukadera, serta fungsi dan makna dari setiap bangunan yang ada di sana. Metode kepustakaan digunakan dalam karya tulis ini, dan temuan penelitian topik yang serupa juga digunakan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Azwar, Saifuddin. 1998. Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Dewi, Primasari N. 2012. Kamus Kanji Jepang Indonesia. Yogyakarta:
IndonesiaTera.
Eliot, Charles. 2005. Japanese Buddhism. New York: Kegan Paul.
Koentjaraningrat. 1962. Pengantar Antropologi. Aksara: Jakarta.
Koentjaraningrat. 1976. Metode Penelitian Masyarakat. Yogyakarta: Gajahmada
University Press.
McCalum, Donald F. 2008. The Four Great Temples. USA: University of Hawai’i
Press.
Nelson, Andrew N. 2011. Kamus Kanji Modern Jepang Indonesia. Jakarta:
Kesaint Blanc.
Nishi, Kazuo dan Kazuo Hozumi. 1983. What is Japanese Architecture?. Jepang:
Shokokusha Publishing Co.
Nishitani, Keiji. 1982. Religion and NothingnessTranslated by Jan Van
Bragt.Berkeley: University of California Press.
Situmorang, Hamzon dan Rospita Uli. 2011. Telaah Budaya dan Masyarakat
Jepang. Medan: USU Press.
Situmorang, Hamzon. 2017. Minzoku Gaku (Ethnologi) Jepang. Medan: USU
Press.
Sopandi, Setiadi. 2013. Sejarah Arsitektur: Sebuah Pengantar. Jakarta : UPH Press.
Suryabrata, Sumadi.1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: CV. Rajawala
Link :
InternetArchiveBot. 2021. Asukadera. Diakses pada 15 Juni 2022 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Asuka-dera
Yuliono. 2017. Perkembangan agama budhha di Jepang. Diakses pada 19 juni 2022 dari
http://anakbuddhis.blogspot.co.id/2013/05/perkembangan-agama-buddha-di%20jepang.html
Anonymous. 2013. Buddhisme di Jepang dan alirannya. Diakses pada 11 Juli 2022
dari http://syafiqahmad4.blogspot.co.id/2013/05/buddhisme-di-jepang-dan-alirannya.html
Anonymous. 2013. Metode dan teknik tradisional dalam. Diakses pada 15 Juni 2022 dari
http://antariksaarticle.blogspot.co.id/2008/06/metode-dan-teknik-tradisional-dalam.html
Anonymous. 2021. Agama dan keyakinan. Diakses pada 14 juli 2022 dari
https://mimirbook.com/id/c7d4b0b00dc
Anonymous. 2019. Deskripsi Kuil Gangoji. Diakses pada 27 juli 2022 dari
https://jepanginfo.co.id/details/202/kuil-gango-ji

Diterbitkan

2023-07-01

Cara Mengutip

Yusuf, M. (2023). Eksplorasi Budaya dan Sejarah: Studi Tentang Objek Wisata di Kuil Gangoji. Vernacular: Linguistics, Literature, Communication and Culture Journal, 2(2), 143–149. https://doi.org/10.35447/vernacular.v2i2.745