Kearifan Lokal dalam Tarian Serampang Dua Belas di Etnik Melayu: Pendekatan Antropolinguistik
DOI:
https://doi.org/10.35447/vernacular.v4i1.899Kata Kunci:
KEARIFAN LOKAL, SERAMPANG DUA BELAS, PENDEKATAN ANTROPOLINGUISTIKAbstrak
Serampang Dua Belas adalah tarian khas dari Melayu Deli di Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan kearifan local yang terdapat pada tarian Serampang Dua Belas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Peneliti mengusut berbagai jurnal yang terkait dengan konteks penggunaan teori antropolinguistik dan semiotic untuk mengkaji substansinya. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari dua belas Gerakan yang terkandung dalam tarian Serampang Dua Belas. Data penelitian diperoleh dari arsip rekaman tarian Serampang Dua Belas di Istana Maimoon. Dalam menganalisis data penelitian, metode kualitatif digunakan dengan mengacu pada teori Bogdan dan Taylor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebelas Gerakan yang terkandung dalam tarian Serampang Dua Belas dimana setiap gerakan memiliki makna tersendiri yang menceritakan tentang proses bertemu jodoh hingga ke pernikahan. Adapun arti dari setiap gerakan yang terkandung dalam tarian Serampang Dua Belas adalah cinta pertama, naksir, jatuh cinta, gila dalam cinta, tanda cinta, cinta berbalas, mencari kebenaran, mempertahankan perasaan, memberi jawaban, melamar, pertemuan pengantin dan pernikahan.
Unduhan
Referensi
Duranti, A. (1997). Cambridge Textbook in Linguistics: Linguistics Anthropology. Cambridge University Press.
Jenks, C. (1993). Culture Studi Kebudayaan (Terjemahan Erika Setyawati). Pustaka Pelajar.
Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi II Pokok-pokok Etnografi. Rineka Cipta.
Meliono, I. (2011). Understanding the Nusantara Thought and Local Wisdom. International Journal for Historical Studies, 02(02), 221–234.
Moleong, L. J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Sinar, T. M. R. (2009). Buku Sejarah Medan Tempoe Doeloe. Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu.
Suryono, A. (2012). Teori & Strategi Perubahan Sosial. Bumi Aksara.
Sutrisno, M., & Putranto, H. (2005). Teori-Teori Kebudayaan. Kanisius.